KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

 KONEKSI ANTAR MATERI

MODUL 3.1

INSARIYATI HARAHAP

CGP ANGKATAN 10

KOTA PALEMBANG



Kegiatan Pemantik:

Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya:

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert

  • Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?

Kutipan ini menyoroti pentingnya keseimbangan antara pengembangan kognitif dan afektif siswa. Artinya, tidak hanya cukup mengajarkan siswa tentang fakta dan konsep, tetapi juga menanamkan nilai-nilai yang baik sehingga mereka dapat menjadi individu yang berkarakter dan bermanfaat bagi masyarakat.

Kutipan tersebut mengingatkan kita bahwa pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai moral ke dalam proses pembelajaran, kita dapat membantu siswa menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berbudi pekerti luhur dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.

  • Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

Terdapat 3 prinsip yang kita anut dalam pengambilan keputusan yaitu berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan dan berpikir berbasis rasa peduli. Penggunaan prinsip-prinsip tersebut dalam pengambilan keputusan disesuaikan dengan kondisi yng dihadapi. Namun demikian, apapun prinsip yang digunakan haruslah bersumber dari nilai-nilai kebajikan universal yang berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga nantinya keputusan yang diambil akan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan kita.

  • Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, kita memiliki peran yang sangat krusial dalam membentuk pengalaman belajar siswa. Pengambilan keputusan kita akan sangat berdampak pada kualitas pendidikan yang diterima siswa.

Keputusan yang diambil haruslah sesuai dengan dasar pengambilan keputusan yaitu berpihak pada murid, bersumber pada nilai-nilai kebajikan universal dan bertanggung jawab. Dengan demikian secara tidak langsung kita telah memberikan contoh dan teladan kepada murid bagaimana mengambil keputusan yang bijak, arif dan bertanggung jawab.


Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Kutipan Hegel mengingatkan kita bahwa pendidikan adalah sebuah proses yang kompleks dan berkelanjutan. Tujuan akhir pendidikan bukan hanya mencetak lulusan yang cerdas, tetapi juga mencetak lulusan yang berkarakter, memiliki integritas, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. 


  1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Ki Hajar Dewantara, terutama yang tertuang dalam semboyan Pratap Triloka, memberikan landasan yang kuat bagi seorang pemimpin, khususnya dalam dunia pendidikan

Kaitannya dengan Pengambilan Keputusan:

  • Ing Ngarso Sung Tulodo: Setiap keputusan yang diambil harus mencerminkan nilai-nilai yang ingin ditanamkan pada yang dipimpin.

  • Ing Madya Mangun Karsa: Pemimpin harus melibatkan yang dipimpin dalam proses pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil harus mampu memotivasi dan memberdayakan yang dipimpin.

  • Tut Wuri Handayani: Pemimpin harus memberikan dukungan penuh terhadap keputusan yang telah diambil.

  1. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang kita yakini dan tanamkan dalam diri kita sejak kecil, atau yang kita bentuk seiring berjalannya waktu adalah fondasi dari pengambilan keputusan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keputusan-keputusan yang kita ambil. Nilai-nilai ini seperti kompas moral yang memandu kita dalam memilih tindakan yang sesuai dengan keyakinan kita. Nilai-nilai ini membentuk cara kita memandang dunia dan memberikan kita pedoman dalam hidup. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus merefleksikan dan memperkuat nilai-nilai yang kita anut.

  1. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Proses coaching memang dirancang untuk membantu individu menggali potensi diri, mencapai tujuan, dan meningkatkan kinerja. Dalam konteks pengambilan keputusan, coaching berperan sebagai cermin yang merefleksikan keputusan-keputusan yang telah kita ambil. Pengambilan keputusan adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Setiap keputusan yang kita ambil, baik besar maupun kecil, akan membawa kita pada konsekuensi tertentu yang akan membentuk pengalaman dan pemahaman kita. Coaching memberikan ruang bagi kita untuk merenungkan keputusan yang telah kita ambil. Dengan bimbingan seorang coach, kita dapat mengeksplorasi alasan di balik keputusan tersebut, nilai-nilai yang mendasari, serta dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain.

  1. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya memiliki peran yang sangat krusial dalam pengambilan keputusan, terutama ketika dihadapkan pada dilema etika. Dilema etika seringkali melibatkan konflik antara nilai-nilai yang berbeda, sehingga membutuhkan pertimbangan yang matang dan hati-hati.

Kemampuan sosial emosional yang baik akan membantu guru dalam mengambil keputusan yang etis dan bertanggung jawab, terutama dalam situasi yang kompleks dan penuh tantangan seperti dilema etika. Dengan memahami emosi sendiri, mempertimbangkan perspektif orang lain, dan berkomunikasi secara efektif, guru dapat menjadi role model yang baik bagi siswa dan komunitas sekolah.

  1. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pembahasan studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika merupakan sarana yang efektif bagi pendidik untuk merefleksikan nilai-nilai yang dianutnya.

Pembahasan studi kasus merupakan alat yang sangat berharga bagi pendidik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang etis. Dengan secara rutin melibatkan diri dalam kegiatan ini, pendidik dapat menjadi role model yang baik bagi siswa dan komunitas sekolah.

  1. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pembahasan studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika merupakan sarana yang efektif bagi pendidik untuk merefleksikan nilai-nilai yang dianutnya.

Pembahasan studi kasus merupakan alat yang sangat berharga bagi pendidik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang etis. Dengan secara rutin melibatkan diri dalam kegiatan ini, pendidik dapat menjadi role model yang baik bagi siswa dan komunitas sekolah.

  1. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang paling berat adalah perbedaan pandangan dari lingkungan saya terhadap kasus-kasus yang berhubungan dengan dilema etika. Ada sebagian kelompok yang begitu kaku terhadap aturan dan disisi lain ada kelompok yang cukup permisif sehingga cenderung mengabaikan aturan dengan dalih berbasis pada hasil akhir. Apalagi jika berhubungan dengan kasus-kasus yang dianggap mencoreng nama baik sekolah, seringkali keputusan yang dibuat tidak berpihak kepada murid. Nah, mencari titik tengah dari 2 pandangan ini adalah tantangan tersendiri bagi kami.

  1. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran memerdekakan murid -murid kita adalah adanya diferensiasi dalam pembelajaran. Pembelajaran yang berdiferensiasi akan mampu mengakomodir kebutuhan setiap murid sesuai dengan kodratnya masing-masing. Guru sebagai pemimpin pembelajaran memfasilitasi berbagai perbedaan potensi yang ada pada murid-muridnya dengan tujuan agar pembelajaran yang diberikannya dapat menuntun tumbuh kembangnya berbagai potensi tersebut. Murid-murid akan merasakan pembelajaran yang memerdekakan dirinya. Ia akan merasa memiliki kebebasan yang bertanggung jawab terhadap berkembangnya potensi yang dimilikinya

  1. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Sebagai pemimpin pembelajaran, setiap keputusan yang diambil memiliki konsekuensi yang luas dan berdampak jangka panjang terhadap kehidupan dan masa depan murid. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemimpin pembelajaran untuk selalu bijaksana dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan. Dengan demikian, setiap keputusan yang diambil, sekecil apapun, dapat membentuk lingkungan belajar, kurikulum, metode pengajaran, dan berbagai aspek lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan siswa.

  1. Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan akhir yang saya peroleh dari pembelajaran materi ini dan keterkaitannya dengan modul sebelumnya bahwa pengambilan keputusan merupakan kompetensi harus dimiliki oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran. Keputusan pemimpin pembelajaran berlandaskan pada filosofi Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun murid sesuai kodratnya dan berpihak kepada murid karena setiap keputusan yang diambil nantinya akan mewarnai karakter murid di masa depan. Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengambil keputusan yang baik dengan mengedepankan nilai-nilai kebajikan yang telah menjadi kesepakatan kelas. Pembelajaran sosial emosional dan pembelajaran berdiferensiasi merupakan bentuk apresiasi guru terhadap keberagaman murid-muridnya. Selanjutnya pada tahap perencanaan dalam mengambil keputusan, seorang pemimpin pembelajaran dapat menggunakan alur BAGJA untuk mewujudkan budaya positif sehingga dapat menciptakan kondisi lingkungan yang nyaman (well being).

  1. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Setelah mengikuti tahapan demi tahapan dalam mempelajari modul 3.1, saya merasa cukup memahami konsep-konsep yang dipelajari pada modul ini, seperti dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Hal yang diluar dugaan menurut saya adalah bahwa sebagai pemimpin pembelajaran kita tidak semata mengambil keputusan hanya merujuk aturan saja, namun diatas itu semua bahwa keputusan yang dibuat harus berpihak kepada murid.

  1. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah, saya menerapkan pengambilan keputusan dengan menggunakan 3 prinsip penyelesaian dilema. Langkah-langkah dalam mengambil keputusan pun sebagian digunakan meskipun langkah-langkah yang saya tempuh tidak dengan mempunyai prosedur baku seperti 9 langkah yang dipelajari pada modul ini. Beberapa langkah saya lakukan meskipun tidak persis berurutan, seperti menggali fakta dan menentukan pihak-pihak yang terlibat untuk selanjutnya meminta keterangan yang relevan dari pihak-pihak yang tersebut. Pengujian benar salah pun dilakukan dengan melihat apakah ada apakah ada aspek pelanggaran hukum dan peraturan dalam situasi tersebut. Perbedaan dengan apa yang saya pelajari pada modul ini adalah tidak adanya opsi trilema dan refleksi terhadap keputusan yang telah dibuat.

  1. Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Dampak yang paling signifikan bagi saya setelah mempelajari konsep ini adalah saya mampu mengenali dilema etika dan bujukan moral. Kemampuan ini nantinya tentu saja akan mendorong keterampilan saya dalam membuat berbagai keputusan yang tepat. Jika seorang pemimpin tidak mampu membedakan 2 hal ini maka dikhawatirkan keputusan yang dibuat menjadi tidak tepat. Oleh sebab itu saya merasa bahwa seorang pemimpin harus mampu mengidentifikasi antara dilema etika dengan bujukan moral. Setelah mengenali dilema etika dan bujukan moral saya bisa menerapkan 9 langkah dalam menguji dan mengambil sebuah keputusan.

  1. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting karena modul ini memberikan pemahaman yang komprehensif bagi saya dalam mengambil keputusan, baik sebagai individu maupun sebagai pemimpin. Melalui modul ini saya memahami cara membuat keputusan yang baik dengan menerapkan 9 langkah dalam menguji dan mengambil sebuah keputusan. Dengan menggunakan langkah-langkah ini maka keputusan yang saya ambil akan jauh lebih baik dari kondisi saya sebelum mempelajari modul ini.



TERIMA KASIH


Komentar